Saudaraku, kita semua tentu tidak ingin sakit. Tapi ingatlah bahwa segala yang terjadi di alam fana ini telah digariskan oleh Rabb Yang Mahabijaksana. Adanya bencana, musibah, sakit, semuanya adalah ketentuan Allah Subhana wa Ta’ala.
Allah berfirman:
Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (QS. Al-Hadid:22)
Musibah adalah sunnatullah bagi seluruh manusia, sampai orang yang paling mulia pun merasakannya. Para nabi dan rasul, mereka adalah orang yang paling berat cobaannya. Semakin kuat keimanan seseorang maka akan semakin bertambah pula cobaannya. Bahkan Rasulullah, manusia yang paling mulia di sisi Allah, juga diberi cobaan. Cobaan secara umum adalah isyarat kebaikan dan bukan pertanda kejelekan.
Akan tetapi, sakit yang kita rasakan, kesedihan yang merana di dalam hati, janganlah membawa kita berburuk sangka kepadaNYA, insya Allah segala yang sulit akan menjadi mudah, rasa sakit akan terasa ringan. Jika kamu sakit, berbaik sangkalah selalu kepada Allah karena Allah akan menuruti persangkaan seorang hamba. Jika Allah Ta’ala mengetahui ketulusan dan kejujuran niatmu dalam berprasangka baik, maka engkau akan merasakan ketenangan jiwa dan ketentraman.
Sebaliknya apabila engkau menuduh bahwa Allah tidak mengasihimu, tidak kasihan padamu, maka tidak mustahil sakitmu akan bertambah parah. Pahamilah wahai hamba Allah.
Saudaraku. . .
Apababila kita sedang terbaring skit, dan kita melihat orang-orang di sekitar kita berjalan dengan sehatnya, tentu kita ingin seperti mereka bukan? Harapan seperti itu adalah wajar, karena kita semua ingin sehat dan tak ingin sakit. Namun, janganlah engkau bersedih dengan penyakit yang menimpamu. Bersabarlah dan carilah pahala dengan sakitmu.
Insya Allah. . .
Keajaiban-Keajaiban yang Terjadi Saat Perang di Gaza Palestina. Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.
Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.
Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.
Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka “mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.
Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.
Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.
Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata kuno.
Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa “peristiwa aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.
Berikut ini adalah rangkuman “kisah-kisah ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan. Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza
Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.
Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.
Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.
Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”
Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”
Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?”
Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki. Suara Tak Bersumber
Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).
Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.
“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.
Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.
Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.
“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.
Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesuatu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.
Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,
“Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”
Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.
Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis.” Kenapa kalian menangis?” tanyanya.
“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.
Saksi Serdadu Israel
Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.
Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.
“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.
Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.
Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan,
“Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”
Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu? Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh
Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.
Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.
Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.
Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.
Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.
Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga tidak memiliki kesempatan serupa.”
Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.
Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.
Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.
Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa, “Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”
Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para mujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera. Merpati dan Anjing
Seorang mujahid Palestina menuturkan “kisah aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.
Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.
Begitu merpati itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.
Adalagi “cerita keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.
Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”
Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi. Kabut pun Ikut Membantu
Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).
Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.
Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu telah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.
Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.
Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.
Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak. Selamat Dengan al-Qur’an
Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengetahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.
Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.
Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.
Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).
Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.
Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.
“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah,
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, ‘sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,’ (Al-Baqarah [2]: 155-156),”
jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009). Harum Jasad Para Syuhada
Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.
Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.
Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo.com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.
Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.
Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.
Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.
Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.
Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan,
“Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”
Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir
Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.
Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.
Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.
Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.
Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.
Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009) Terbunuh 1.000, Lahir 3.000
Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.
Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza.
“Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.
Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.
Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.”
Keajaiban-keajaiban yang terjadi saat perang di Gaza Palestina, kisah-kisah ajaib Pejuang Mujahidin Palestina dibantu pasukan tidak dikenal serdadu berseragam putih dan keajaiban lainnya. Dari berbagai sumber
Sahabat,..
Saat kau memiliki mimpi,
dan sebuah tujuan untuk digenapi.
saat itu engkau telah selangkah lebih maju dari sebelumnya,
Dan ketika engkau berkeputusan untuk melakukan sebuah tindakan,
yang mendekatkanmu pada tujuan,
saat itu engkau telah mencapai prestasi luar biasa,
sebuah prestasi dari seorang pemberani,
yang keadaanya sangat langka dan sangat mulia,
Mungkin engkau akan ragu tercapai atau tidak mimpimu itu,
namun sadarilah,...
untuk apa kita melangkah jika kita meragukan akan tercapai atau tidak mimpi itu?
bukankah itu sesuatu yang sia-sia,...
Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu,
dan gantilah dengan yang memberi keyakinan,
karena tanpa keyakinan yang kuat,
hasilnya adalah kelelahan,...
yakinlah,jika kebaikan tujuannya ia pasti tercapai,
tercapainya tujuan itu datang dalam beragam warna,
maka pikirkanlah apa tujuanmu??
yakinlah setiap tujuanmu itu berarti bagi hidupmu,
yakinlah ketika mimpimu tercapai akan menambah kualitas hidupmu,
yakinlah bahwa bagi mereka yang berbuat baik dengan penuh keikhlasan ,
selalu akan mendapatkan sesuatu yang sangat spesial,..
Bagi mereka yang berusaha,terus mencoba,dan menepikan rasa putus asa,
akan selalu menemukan hasil yang luar biasa,
arahkanlah pikiran menuju hal-hal positif,
tepikanlah hati dari segala rasa benci,
bertindaklah untuk sebuah kemanfaatan,
maka hal-hal yang menakjubkan akan selalu mengiringi hidupmu,
"....,Ketika kamu terilhami oleh suatu tujuan yang mulia, Suatu proyek yang luar biasa, Pikiranmu akan menrjang berbagai pembatasnya, pikiranmu akan menembus keterbatasan ; kesadaranmu akan meluas ke segala arah, Dan kamu menemukan dirimu berada di dunia yang baru, yang luar biasa dan mengagumkan,..."
Dalam Blog ini, juga ingin menulis tentang “Kesuksesan Hidup” karena pasti semua orang ingin yang namanya “Hidup Sukses”.
Kali ini, kita membahas tentang Arti Kesabaran. Karena Kesabaran adalah salah satu Kunci Sukses. Kita perlu merenung banyak tentang kesabaran.Agar bisa lebih memahami arti kesabaran kami mencoba mengutip kata-kata bijak dari Mario Teguh:
Kesabaran adalah kekuatan untuk berlaku tenang dalam penantian. Itu berarti, siapapun yang bisa bersabar, haruslah dia yang mengetahui dengan jelas apa yang sedang ditunggunya. Dan untuk mengetahui apa yang ditunggunya, dia harus melakukan sesuatu dengan rencana untuk mencapai satu atau dua hal tertentu.
- Mario Teguh –
Setiap tindakan - pasti membutuhkan sepenggal waktu tenggang antara pelaksanaan dan hasilnya. Sikap yang diperlukan untuk berlaku tenang dalam tenggang waktu itu adalah kekuatan yang biasanya kita sebut sebagai kesabaran. Itu sebabnya setiap tindakan membutuhkan kesabaran untuk sampai pada saat di mana hasil itu tercapai.
- Mario Teguh –
Mungkin setelah membaca di atas anda telah paham?. Oke marilah kita bahas sedikit arti kesabaran:
1. Orang tidak bisa dikatakan bersabar apabila bisanya Cuma bisa pasrah tanpa mau berusaha. Orang yang rajin berusaha tanpa mengenal lelah itulah yang disebut sabar.
2. Sabar itu tidak ada batasnya. Apabila ada orang mengatakan,”sabarku ini batasnya” berarti orang tersebut masih belum sabar.
3. Apabila kita bersikap bersabar berarti kita sudah memiliki sebuah kekuatan yang sangat berharga. karena kekuatan tersebut bisa untuk mengendalikan hawa nafsu kita, seperti nafsu marah, zina dsb. jadi kita bisa lebih terhindar dari dosa.
Mungkin ini dulu. Mari kita membiasakan diri kita untuk bersabar agar bisa jadi orang sukses, baik di dunia maupun di akhirat yang kekal.
hidup adalah anugrah "
sepertinya lirik dari penggalan syair sebuah grup band ini menggelitik, semua orang juga akan berkata seperti itu, tapi aku kini meyakininya ..
kadang kita lupa ketika kita tertawa, ketika kita berada disuatu puncak kejayaan..
kita mengabaikan rasa syukur itu,
begitu juga ketika nikmat sesaat yang kita reguk, kita mudah terlena karenanya ...
betul hidup adalah anugrah,
ketika sakit, itupun rahmat,
ketika sehat, itu nikmat,
lantas dimana benang merah itu ?
syukuri apa adanya .....
kata kata ini tepat, agar kita menyadari apa yang baik buat kita, dan baik buat semaunya.
menjadi kecil bukan berarti terinjak,
menjadi besar bukan berarti berkuasa,
sadar ..sadar dan sadar ..
menyadari, sebuah anugrah diberi hidup ...
itu nikmatnya ...
kapankah kita menyadarinya ?
sebuah kata dari tokoh besar republik ini perlu jadi sebauh renungan , setidaknya buatku,
"tidak menjadi soal berapa lama kita hidup dimuka bumi ini, tapi bagaimana kita menjalani hidup itu "
hidup adalah anugrah,
syukuri apa yang ada agar kau dapat rasakan nikmat hidup yang sesungguhnya ...
Maha besar Allah ! Tidak ada tuhan melainkan Allah ! Dan kepada Allah tertuju segala puji dan syukur.
Gemuruh gema takbir dan tahmid menyambut ‘Idul Fitri, satu syawal. Semenjak malamnya hingga paginya,tidak putus-putus kedengaran suara takbir, bersahut-sahutan, dimana-mana tempat didiami oleh ummat Islam. Besar kecil, tua muda dengan penuh perasaan riang gembira, mereka menuju tempt sholat, baik ke masjid atau tanah lapang, bersama-sama ingin menunaikan sholat “Idul Fitri.
Allahu Akbar,Allahu Akbar,Allahu Akbar Walillahilhamd.
‘Idul Fitri, merupakan hari bahagia dan syukur bagi ummat Islam.
Allahu Akbar kalimah takbir untuk mengagungkan Allah s.w.t. Lailaha Illah kalimah tauhid untuk mengesakan Allah s.w.t. Walillahilhamd kalimah Tahmid untuk mensyukuri segala ni’mat, yang telah dianugerahkan Allah s.w.t.
“Sesungguhnya kejadian langit dan bumi, pergantian malam dengan siang serta kapal berlayar di lautan, yang membawa benda-benda yang bermanfaat kepada manusia. Demikian pula air hujan yang Allah turunkan dari langit, yang dapat menghidupkan bumi setelah matinya, serta Ia membiakkan padanya berbagai jenis binatang. Demikian pula
pada peredaran angin dan awan yang terapung-apung diantara langit dan bumi.Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda bukti kekuasaan Allah bagi kaum yang menggunakan akal fikiran.”
(Q.s.al-Baqarah:164)
Tanda-tanda kekuasaan Allah berada dimana-mana baik pada diri manusia sendiri, pada tumbuh-tumbuhan, hewan dan alam raya.
Perhatikan bagaimana manusia terjadi,dari salah satu benih lelaki yang ratusan juta banyaknya bercantum dengan sel telur wanita, dari masa kemasa peringkat demi peringkat ia berkembang sehingga bentuk sempurna seorang manusia dengan berbagai kelengkapan tubuh, karena keadaan belumlah dapat lagi mulut untuk makan, namun demikian ia tetap hidup dengan memperoleh makanan melalui ibunya yang disalurkan menerusi tali pusatnya,siapakah yang mengaturkan semua ini pernah ayah dan ibu kita mengaturnya ?
Setelah manusia dilahirkan kedunia ini tubuhnya mengandung sistem tertentu yang mempunyai tugas yang berlainan, yaitu sistem penghazaman, sistem pernapasan, sistem saraf, sistem pengaliran, sistem perkumuhan, sistem pembiakan, dan sebagainya, semuanya itu melaksanakan tugasnya masing-masing, siapakah yang memerintahkan mereka berbuat demikian?
Allahu Akbar,Allahu Akbar,Allahu Akbar Walillahilhamd.
Perhatikan pula berbagai jenis tumbuh-tumbuhan disekeliling kita, berbagai jenis hewan, perhatikan peredaran planet bumi, bulan, perhatikan bintang-bintang yang tak sanggup kita menghitung jumlahnya. Semua ini merupakan sebahagian dari tanda adanya Allah, adanya yang Maha pengatur yaitu Allah s.w.t.
Allahu Akbar,Allahu Akbar,Allahu Akbar Walillahilhamd.
‘Idul Fitri juga merupakan hari bahagia,hari bermaaf-maafan sesama Insan yang tidak luput dari salah dan silap yang pernah dilakukan. Pada hari yang mulia ini jangan ragu-ragu untuk mengakui salah silap yang mungkin pernah kita lakukan kepada sesama saudara Islam. Mungkin ada perasaan hasad dengki, khianat, ataupun berbagai kejahatan dan penganiaayaan yang pernah kita lakukan pohonlah kemaafan,Insya-Allah dihari baik dan bulan baik ini mudah orang memaafkannya.
Kita teringat kembali kepada sabda Nabi s.a.w.yang bermaksud:
“Maukah kamu aku beri tahu tentang derajat yang lebih utama,
dari derajat sholat,puasa dan sedekah !Para sahabat menjawab:
Bahkan mau ! Rasulallah bersabda:”Mendamaikan antara dua orang yang berselisih, karena perselisihan antara dua manusia itulah yang membawa kehancuran.”
(H.R.Abu Daud dan Termizi)
Allahu Akbar,Allahu Akbar,Allahu Akbar Walillahilhamd.
Sungguh banyak keutamaan yang terkandung dalam Idul Fitri, yang merupakan hari kemenangan bagi mereka yang menundukkan hawa nafsu yang biasanya susah dikendalikan,baik nafsu makan, minum, nafsu syahwat,dan berbagai nafsu lainnya. Idul Fitri hari bermaaf-maafan hari mempererat tali silaturrahim sesama keluarga dan masyarakat sekeliling sehingga seolah-olah kita lahir kembali dengan semangat baru,hidup baru sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah s.w.t.
Allahu Akbar’Allahu Akbar,Allahu Akbar Walillahilhamd
Maria khiftiah mengucapkan minal aidin walfaizin MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN :))
ada hal menarik memperhatikan hampir semua layar televisi menayangkan aksi demo 100 hari kepemimpinan Presiden SBY. boleh dikatakan hampir semua elemen yang turun menyatakan kegagalan, hanya sebagian saja yang mendukung dan sedikit terekspos media televisi yang menyiarkan secara langsung. aku menulis ini bukan karena aksi demonya, tapi lebih pada tayangannya, bosan! itu hak ku, pemikiran ku, kenapa, masyarakat (jika aku bole juga mengakatan RAKYAT) indonesia mungkin 80 persennya tidak memperdulikan hari ini hari 100 hari kinerja presiden mereka. mereka masih ada yang disawah, masih ada yang dihutan, bahkan masih ada yang dilautan dan puncak gunung. lantas , aku tersenyum geli ketika para pemimpin aksi berorasi dengan gagah perkasa menyoroti kinerja presiden SBY (bukan presiden Indonesia kali ) mengatasnamakan 'Rakyat Indonesia " kecewa.. aku berpikir, rakyat yang mana? aku bagian dari Rakyat loh, tapi aku tidak mengatakan kegagalan dan meminta turun SBY. bukan aku pendukung, atau bukan juga partisipan atau kader, aku cuma rakyat biasa, karena aku tahu, demokrasi negara ini seperti apa (dari kacamataku) rakyat yang memilih, rakyat yang menentukan ! rakyat yang tidak memiliki kepentingan apapun selain cuma berpikir mudah mendapatkan semua kebutuhan hidup, dan murah. karena rakyat tak pernah berpikir tentang harkat,pangkat dan jabatan, rakyat tak pernah mikir terkenal atau dkenal, rakyat cuma ingin semua berjalan sesuai dengan apa adanya.., bisa makan,minum, bergurau,dan tidur dengan nyaman.
kinerja presiden (pemerintahan) hanya dipertanggungjawabkan kepada rakyat melalui para wakilnya yang dipilih oleh rakyat ( kalo ini aku yakin bukan rakyat Indonesia, karena tidak semua rakyat kenal wakilnya hehhehe ) tapi rakyat mana yang tak kenal presidennya?
ambuge,anak sd kelas satu dusun segumun , kawasan perbatasan kalimatan- malaysia, tahu siapa presidennya meski cuma melihat dari tv tetangganya dinegera seberang.
lantas, rakyat mana yang protes? rakyat mana yang tak senang presidennya?
aku cuma tak suka dengan istilah " rakyat itu " jika memang kelompok,bermainlah dengan cantik dan jujur, katakan kelompok, jika dia mahasiswa, bermainlah dengan kata mahasiswanya, jgn mengatasnamakan rakyat, jika sudah ingin menggunakan nama rakyat, minta persetujuan 50% plus satu dari seluruh komponen bangsa ini, baru atas nama rakyat!!!
jadi mau seratus hari atau seribu tahun, siapapun presidennya, jika masih banyak manusia manusia yang berkepentingan atas sebuah kekuasan dan jabatan, Indonesia akan selalu seperti ini, itu saja, takdirnya!
burung-burung bersarangan, damai menyemati diri dalam-dalam diusik bayu sentosa bumi terindah perjuangan belum tamat dikisahkan namun kita cepat bertepuk tangan sama-sama, bergembira awan putih, langit biru, kasih satu sungguh-sungguh, nikmat dikecap perjuangan, seberat manapun jarang difikirkan mahal keringat jerih payahnya kita hanya (masih) bertepuk tangan menjerit melaung tanpa makna sebati sama-sama, bergembira daun-daun berguguran melewati hari aliran di sungai menghimpun kedukaan langkah ke puncak sering tersangkut harapan terhalang dek kewalahan memanjang impian seumpama slogan ditertawakan cita-cita murni disindir tanpa perdebatan maka beginilah mengusung cerita komedi ke sana ke mari sedang diri tanpa genggaman berisi suara ini bukan pancaran pesimisme jatidiri telah dikukuhkan sejak berzaman-zaman namun percayalah, kealpaan dan khayalan akan menghanyutkan melainkan segera ingat perlu berubah, perlu kembali digubah sesekali langit mendung memberi isyarat hujan, turunlah semahu-mahunya biar bumi ini berbanjir nasionalisme lupakan pedih atau cerita sedih letakkan fantasia sepanjang hari ke tepi jalinan kemerdekaan yang berselirat telusuri alurnya namun perlu gagah tiada kata lain untuk kemerdekaan ini hanya bersedia dan berjuanglah lagi!
Penjualan Obat Palsu Marak di Online
-
Sebanyak 1.611 obat ilegal disita oleh aparat Bareskrim Mabes Polri pada
operasi Pangea 4, yang digelar pada tanggal 20 hingga 27 September 2011.
Operasi y...